Bukanlah kita diciptakan oleh Allah untuk merasa diri ketuanan, bahkan Allah menciptakan kita supaya merasa diri sebagai hamba. Hamba yang hidupnya untuk bekerja. Bukan hanya bekerja untuk dunia, malah untuk akhirat. Bekerja bukan untuk majikan, bahkan untuk Yang Menjadikan.
Sedarkah manusia bahawa setiap nafas yang diberi, setiap nikmat yang dipinjami adalah merupakan modal yang Allah berikan untuk kita laburkan dalam pekerjaan? Dan di akhirat nanti kita akan tahu siapa yang sebenarnya menerima keuntungan hasil pekerjaannya didunia, dan mengetahui siapa dia yang rugi. Walaupun dengan mata kasarnya kita melihat hidupnya penuh dengan keuntungan dan kemewahan, tapi adakah pasti keuntungan itulah hasil yang Allah inginkan ? ataupun dengan mata kasarnya kita melihat seseorang hidup dengan kesederhanaan, kepayahan malah kefakiran, tapi adakah dia sebenarnya fakir di sisi Tuhan? Hanya mata yang celik dengan hati yang hidup dapat menilainya.
Mata yang celik belum tentu pandangannya terbuka.Mata yang pejam, belum pasti hatinya kelam. Kalaupun matanya terbuka, pandangannya ada, belum tentu hatinya hidup. Kadang kala mata yang terbuka, pandangannya salah dalam melihat sesuatu, malah hatinya mati dari menilai kebaikan dan keburukan sesuatu. Amat rugi bagi mereka yang Allah kurniakan akal yang cerdik pandai, mata yang tajam dengan pandangan yang jelas, namun hatinya terhijab dari membezakan antara yang betul dan salah.ayuh..fikir-fikirkanlah!!!
No comments:
Post a Comment